Pengelolaan Rekam Medis Elektronik: Proses dan Pentingnya

Admin24 Jun 2025

Rekam Medis Elektronik (RME) adalah sistem digital yang menyimpan informasi kesehatan pasien secara elektronik, menggantikan pencatatan manual berbasis kertas. Sistem ini mencatat seluruh riwayat pelayanan medis, mulai dari keluhan pasien, diagnosis, tindakan, pengobatan, hingga hasil laboratorium dan radiologi. Dengan teknologi pengelolaan rekam medis elektronik, seluruh data klinis dapat diakses lebih cepat dan akurat oleh tenaga medis untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

Proses Pengelolaan Rekam Medis Elektronik

Pengelolaan rekam medis elektronik merupakan serangkaian kegiatan yang mencakup beberapa hal berikut ini.

1. Pengumpulan Data

Informasi pasien dikumpulkan sejak pendaftaran, pemeriksaan, hingga pengobatan.
Data mencakup identitas pasien, riwayat penyakit, hasil diagnosis, tindakan medis, hingga informasi penunjang (laboratorium, radiologi).

2. Pencatatan dan Entri Data

Tenaga kesehatan mencatat data ke dalam sistem RME menggunakan perangkat komputer, tablet, atau sistem mobile.
Entri data harus mengikuti standar terminologi medis dan format yang sesuai agar dapat diakses lintas fasilitas.

3. Penyimpanan dan Keamanan

Data RME disimpan dalam server rumah sakit atau cloud server yang telah terenkripsi dan sesuai standar perlindungan data (misalnya ISO 27001, HIPAA).
Keamanan meliputi akses berbasis hak pengguna, autentikasi ganda, serta backup rutin untuk menghindari kehilangan data.

4. Pengolahan dan Integrasi

Data yang terkumpul diolah untuk keperluan klinis, manajerial, atau penelitian.
Sistem RME idealnya terintegrasi dengan SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) dan e-Health nasional seperti SATUSEHAT.

5. Distribusi dan Akses

Data dapat diakses oleh tenaga medis yang berwenang di berbagai unit pelayanan.
Pasien juga dapat mengakses sebagian datanya melalui aplikasi pasien atau portal online.

6. Pemusnahan atau Retensi

Data yang telah melewati masa simpan sesuai regulasi dapat dimusnahkan secara digital dengan prosedur khusus, atau diarsipkan dalam jangka panjang.

Baca Juga : Creative Design Adalah Karier Kreatif Penuh Inovasi

Mengapa Pengelolaan Rekam Medis Elektronik Itu Penting?

1. Meningkatkan Kualitas Layanan

Data pasien yang lengkap dan mudah diakses mendukung diagnosis cepat dan pengobatan yang tepat.
Mengurangi risiko kesalahan medis akibat pencatatan manual atau kehilangan data.

2. Efisiensi Operasional

Mempercepat proses administrasi, mengurangi biaya kertas dan penyimpanan fisik.
Tenaga kesehatan dapat mengakses riwayat pasien tanpa harus mencari dokumen fisik.

3. Mendukung Pengambilan Keputusan

Data RME dapat diolah menjadi informasi untuk analisis tren penyakit, evaluasi mutu layanan, serta perencanaan strategis rumah sakit.

4. Memenuhi Regulasi Kesehatan

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah mengatur penerapan RME melalui Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.

5. Interoperabilitas dan Kolaborasi

Dengan sistem yang terintegrasi, rekam medis dapat dibagikan antarfasilitas secara aman untuk kolaborasi perawatan pasien (rujukan, second opinion).

Tantangan dalam Pengelolaan Rekam Medis Elektronik

Sumber Daya Manusia: Tenaga kesehatan harus dibekali pelatihan agar mampu menggunakan sistem RME dengan baik.
Infrastruktur TI: Dibutuhkan perangkat keras, jaringan internet stabil, dan sistem keamanan yang mumpuni.
Kepatuhan Regulasi: Harus sesuai dengan standar perlindungan data pribadi dan etika kedokteran.
Adopsi Sistem: Beberapa fasilitas kesehatan masih mengalami resistensi terhadap perubahan sistem dari manual ke digital.

Pengelolaan rekam medis elektronik adalah fondasi penting dalam transformasi digital sektor kesehatan. Proses ini tidak hanya meliputi pencatatan, tetapi juga pengolahan, penyimpanan, perlindungan, dan pemanfaatan data medis secara komprehensif. Implementasi yang baik akan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, efisiensi, serta mendukung integrasi layanan kesehatan secara nasional.